AHLAN WA SAHLAN HUNAA....

Selasa, 19 Februari 2013

RANGKUMAN BAB-13, MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM

bacalah DENGAN NAMA Tuhanmu....

BAB 13 – ADAB MAKAN DAN MINUM
PENDAHULUAN
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt yang telah menganugerahkan kepada segenap manusia syariat yang sempurna, Islam. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan junjungan kita nabi Muhammad saw sebagai pembawa risalah sempurna dan penutup para rasul hingga akhir zaman.
Sebagai agama sempurna bagi seluruh manusia, Islam tidak menyisakan sedikit pun permasalahan mereka tanpa adanya petunjuk dan bimbingan dari Allah baik untuk kehidupan di dunia, hingga ke akhirat nanti.
Segala macam persoalan kehidupan telah Allah gariskan dalam Islam. Dari yang paling kecil, hingga yang paling besar, dari yang paling ‘remeh’ hingga yang paling penting, dalam cakupan yang paling sempit hingga yang paling luas baik secara umum maupun secara khusus dan detail.

Terkadang Islam secara detail membahas tentang akidah, hukum-hukum maupun akhlaq dan cara berinteraksi dalam kehidupan sosial, sementara di sisi lain Islam juga secara umum menjelaskan keimanan kepada hari kiamat, makanan halal, dan muamalah antar sesama.
Di samping itu, terkait dengan semua ajaran Islam yang ada, Islam pun menetapkan pokok-pokok ajaran yang sifatnya tetap dan tak bisa berubah hingga akhir zaman secara detail dan terperinci, serta memberikan penjelasan secara umum tentang hal-hal yang dapat berubah sesuai situasi, kondisi, tempat dan zamannya.
Dari beberapa permasalahan yang mendapat perhatian Islam dengan porsi cukup besar dalam kehidupan kita adalah tentang Akhlaq dan tatakrama sebagaimana tujuan keseluruhan nabi dan rasul diutus di muka bumi ini, khususnya Rasulullah saw.
Akhlaq mulia merupakan ajaran setiap nabi dan utusan yang diutus di muka bumi. Rasulullah pun diutus untuk menyempurnakan akhlaq mulia. Oleh karena itu, tidak heran apabila Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembentukan akhlaq sehingga tidak ada satu pun perbuatan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari melainkan akan ada tuntunan akhlaq terbaik dalam melakukannya.
Seluruh kegiatan muslim mulai dari makan, minum, tidur, berbicara, bekerja, belajar, berpakaian, melepas pakaian, duduk, berjalan, bahkan hingga hal-hal yang bersifat privasi dan tabu seperti hubungan suami-istri, atau hal-hal yang dianggap hina seperti buang hajat atau hal-hal  yang sering kali diremehkan seperti bersin dan menguap itu semua diatur dan dijelaskan dalam Islam.
Dari sekian banyak adab yang diajarkan Islam, pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit merangkum beberapa adab/tatakrama terkait makan dan minum sesuai dengan Al Quran dan sunnah Rasulullah dengan merujuk pada buku panduan PAI SMP kelas VIII terbitan Erlangga sebagai bahan ajar dengan beberapa referensi tambahan yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai informasi ‘tambahan’.
ADAB MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM
Makan dan minum merupakan kebutuhan tubuh agar mampu beraktivitas. Islam memerintahkan agar kita memenuhi kebutuhan jasad kita termasuk makan dan minum.
Dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, Islam mengatur adab dan tata caranya.  Dengan adab dan tata cara tersebut, manusia menjadi berbeda dengan hewan yang tidak memiliki aturan.
Adapun adab dan akhlaq Islamiyah ketika makan dan minum adalah sebagai berikut;
A. TATA KRAMA MAKAN DAN MINUM
1.       Makan dan minum dari yang halal dan baik dari segi cara mendapatkannya, maupun dari segi bahan makanannya. Maksud halal dari segi cara mendapatkannya adalah tidak didapatkan dari pekerjaan yang diharamkankan seperti; mencuri, merampok, menipu, berjudi dll. Sedangkan maksud halal dari segi bahannya yaitu tidak terbuat dari hal-hal yang diharamkan untuk dikonsumsi seperti; babi, anjing, ular, bangkai, darah, miras, narkoba dsb.
2.       Mencuci tangan atau alat makan sebelum menggunakannya
3.       Membaca basmalah sebelum makan
Dari kecil (termasuk juga dalam buku panduan PAI kelas VIII KTSP 2006 terbitan Erlangga yang saya rangkum ini) kita diajarkan doa sebelum makan;
Allahumma Baarik Lanaa Fiimaa Razaqtana wa Qinaa Adzaaban Naar
Juga doa setelah makan sebagai berikut;
Alhamdulillahilladzi Ath’amana wa Saqaana wa Ja’alanaa Muslimin
Namun ternyata kedua doa tersebut di atas adalah doa-doa yang dhaif dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dari Rasulullah saw. sehingga tidak layak bagi kita untuk mengamalkannya. Adapun doa yang benar dari Rasulullah saw sesuai dengan hadits-hadits shahih adalah sebagai berikut;
Jika hendak makan maka membaca:
“Bismillah”
Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah ra, Rasulullah saw berkata kepadaku, “Wahai ghulam (anak laki-laki), bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah dari yang terdekat darimu” (HR al Bukhari dan Muslim)
Jika lupa pada di awal, maka membaca :
Bismillah fi awwalihi  wa akhirihi
Rasulullah saw bersabda yang artinya; “Jika salah seorang dari kalian makan maka ucapkanlah ‘Bismillah’. Jika ia lupa di awal maka ucapkanlah.” (Sahih, HR. Abu Dawud 3/347, at-Tirmidzi 4/288, lihat Shahih at-Tirmidzi karya asy-Syaikh al-Albani 2/167)
Mengapa kita harus membaca doa tersebut ?
Karena syaitan senantiasa berusaha untuk bisa ikut makan bersama manusia jika tidak diawali dengan menyebut Asma Allah swt. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya syaithan berupaya untuk bisa makan apabila manusia memulai makan tanpa menyebut nama Allah. [H.R. Muslim dari sahabat Hadzaifah bin Al Yaman r.a].
4.       menggunakan tangan kanan dan menjauhi makan dengan tangan kiri sebab syetan makan dan minum menggunakan tangan kirinya.
Rasulullah SAW, bersabda yang artinya, “Jangan salah seorang dari kalian makan dengan tangan kiri, dan janganlah pula minum dengannya karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri. [H.R. Muslim dari Abdullah bin Umar r.a].
5.       makan dan minum tidak dalam keadaan berdiri
6.       makan bersama-sama agar lebih barokah
7.       mengambil makanan dari yang terdekat kepada kita, terutama pada saat makan bersama
8.       apabila kita makan bersama ayah dan ibu, persilahkan ayah ibu mengambil terlebih dahulu
9.       tidak bermain-main dengan makanan maupun minuman
10.   makan sedikit demi sedikit dan dikunya hingga benar-benar halus
11.   tidak berbicara ataupun bersuara ketika mengunyah makanan
12.   tidak boleh makan hingga kekenyangan, dengan takaran 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara (bernafas)
13.   tidak menyisakan makanan di wadah
14.   membaca doa setelah makan sebagai berikut;
الحمد الله الذي أطعـــمني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku”. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnus Sunni, Ahmad dan al Hakim)
 Atau
الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه، غير مكفي ولا مودع ولا مستغنى عنه ربنا
“Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah, yang senantiasa dibutuhkan, diperlukan dan tidak bisa ditinggalkan, wahai Rabb kami.” (HR.Bukhari,Abu Dawud, Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Sunni, dan al Baghawi)
                Inilah beberapa penjelasan dan rangkuman yang dapat saya tulis pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya serta khususnya bagi anak-anak kelas VIII SMP ULIL ALBAB Batam.  Selanjutnya menyusul BAB 14, DENDAM DAN MUNAFIK 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan isi komentar antum antunna di sini: