bacalah DENGAN NAMA Tuhanmu....
BAB 13 – ADAB MAKAN DAN MINUM
PENDAHULUAN
Alhamdulillah,
segala puji hanya bagi Allah swt yang telah menganugerahkan kepada segenap
manusia syariat yang sempurna, Islam. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan keharibaan junjungan kita nabi Muhammad saw sebagai pembawa
risalah sempurna dan penutup para rasul hingga akhir zaman.
Sebagai agama
sempurna bagi seluruh manusia, Islam tidak menyisakan sedikit pun permasalahan mereka
tanpa adanya petunjuk dan bimbingan dari Allah baik untuk kehidupan di dunia,
hingga ke akhirat nanti.
Segala macam
persoalan kehidupan telah Allah gariskan dalam Islam. Dari yang paling kecil,
hingga yang paling besar, dari yang paling ‘remeh’ hingga yang paling penting, dalam
cakupan yang paling sempit hingga yang paling luas baik secara umum maupun
secara khusus dan detail.
Terkadang Islam
secara detail membahas tentang akidah, hukum-hukum maupun akhlaq dan cara
berinteraksi dalam kehidupan sosial, sementara di sisi lain Islam juga secara
umum menjelaskan keimanan kepada hari kiamat, makanan halal, dan muamalah antar
sesama.
Di samping itu,
terkait dengan semua ajaran Islam yang ada, Islam pun menetapkan pokok-pokok
ajaran yang sifatnya tetap dan tak bisa berubah hingga akhir zaman secara
detail dan terperinci, serta memberikan penjelasan secara umum tentang hal-hal
yang dapat berubah sesuai situasi, kondisi, tempat dan zamannya.
Dari beberapa
permasalahan yang mendapat perhatian Islam dengan porsi cukup besar dalam
kehidupan kita adalah tentang Akhlaq dan tatakrama sebagaimana tujuan keseluruhan
nabi dan rasul diutus di muka bumi ini, khususnya Rasulullah saw.
Akhlaq mulia
merupakan ajaran setiap nabi dan utusan yang diutus di muka bumi. Rasulullah
pun diutus untuk menyempurnakan akhlaq mulia. Oleh karena itu, tidak heran
apabila Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembentukan akhlaq
sehingga tidak ada satu pun perbuatan seorang muslim dalam kehidupan
sehari-hari melainkan akan ada tuntunan akhlaq terbaik dalam melakukannya.
Seluruh kegiatan
muslim mulai dari makan, minum, tidur, berbicara, bekerja, belajar, berpakaian,
melepas pakaian, duduk, berjalan, bahkan hingga hal-hal yang bersifat privasi
dan tabu seperti hubungan suami-istri, atau hal-hal yang dianggap hina seperti
buang hajat atau hal-hal yang sering kali
diremehkan seperti bersin dan menguap itu semua diatur dan dijelaskan dalam
Islam.
Dari sekian
banyak adab yang diajarkan Islam, pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit merangkum
beberapa adab/tatakrama terkait makan dan minum sesuai dengan Al Quran dan sunnah
Rasulullah dengan merujuk pada buku panduan PAI SMP kelas VIII terbitan
Erlangga sebagai bahan ajar dengan beberapa referensi tambahan yang dapat
dipertanggung jawabkan sebagai informasi ‘tambahan’.
ADAB MAKAN DAN MINUM DALAM ISLAM
Makan dan
minum merupakan kebutuhan tubuh agar mampu beraktivitas. Islam memerintahkan
agar kita memenuhi kebutuhan jasad kita termasuk makan dan minum.
Dalam memenuhi
kebutuhan makan dan minum, Islam mengatur adab dan tata caranya. Dengan adab dan tata cara tersebut, manusia
menjadi berbeda dengan hewan yang tidak memiliki aturan.
Adapun adab
dan akhlaq Islamiyah ketika makan dan minum adalah sebagai berikut;
A. TATA KRAMA MAKAN DAN MINUM
1. Makan dan minum dari yang halal dan baik dari segi cara
mendapatkannya, maupun dari segi bahan makanannya. Maksud halal dari segi cara
mendapatkannya adalah tidak didapatkan dari pekerjaan yang diharamkankan
seperti; mencuri, merampok, menipu, berjudi dll. Sedangkan maksud halal dari
segi bahannya yaitu tidak terbuat dari hal-hal yang diharamkan untuk dikonsumsi
seperti; babi, anjing, ular, bangkai, darah, miras, narkoba dsb.
2. Mencuci tangan atau alat makan sebelum menggunakannya
3. Membaca basmalah sebelum makan
Dari kecil (termasuk juga dalam buku panduan PAI
kelas VIII KTSP 2006 terbitan Erlangga yang saya rangkum ini) kita diajarkan
doa sebelum makan;
Allahumma
Baarik Lanaa Fiimaa Razaqtana wa Qinaa Adzaaban Naar
Juga doa
setelah makan sebagai berikut;
Alhamdulillahilladzi
Ath’amana wa Saqaana wa Ja’alanaa Muslimin
Namun
ternyata kedua doa tersebut di atas adalah doa-doa yang dhaif dan tidak
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dari Rasulullah saw. sehingga tidak
layak bagi kita untuk mengamalkannya. Adapun doa yang benar dari Rasulullah saw
sesuai dengan hadits-hadits shahih adalah sebagai berikut;
Jika hendak makan maka membaca:
“Bismillah”
Diriwayatkan
dari Umar bin Abi Salamah ra, Rasulullah saw berkata kepadaku, “Wahai ghulam
(anak laki-laki), bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kanan
dan makanlah dari yang terdekat darimu” (HR al Bukhari dan Muslim)
Jika lupa pada di
awal, maka membaca :
Bismillah fi
awwalihi wa akhirihi
Rasulullah
saw bersabda yang artinya; “Jika salah seorang dari kalian makan maka
ucapkanlah ‘Bismillah’. Jika ia lupa di awal maka ucapkanlah.”
(Sahih, HR. Abu Dawud 3/347, at-Tirmidzi 4/288, lihat Shahih at-Tirmidzi karya
asy-Syaikh al-Albani 2/167)
Mengapa kita
harus membaca doa tersebut ?
Karena syaitan
senantiasa berusaha untuk bisa ikut makan bersama manusia jika tidak diawali
dengan menyebut Asma Allah swt. Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya syaithan berupaya untuk bisa makan apabila manusia
memulai makan tanpa menyebut nama Allah.” [H.R.
Muslim dari sahabat Hadzaifah bin Al Yaman r.a].
4.
menggunakan tangan kanan dan menjauhi
makan dengan tangan kiri sebab syetan makan dan minum menggunakan tangan
kirinya.
Rasulullah
SAW, bersabda yang artinya, “Jangan
salah seorang dari kalian makan dengan tangan kiri, dan janganlah pula minum
dengannya karena syaithan makan dan minum dengan tangan kiri.” [H.R. Muslim dari Abdullah
bin Umar r.a].
5.
makan dan minum tidak dalam keadaan
berdiri
6.
makan bersama-sama agar lebih barokah
7.
mengambil makanan dari yang terdekat
kepada kita, terutama pada saat makan bersama
8.
apabila kita makan bersama ayah dan ibu,
persilahkan ayah ibu mengambil terlebih dahulu
9.
tidak bermain-main dengan makanan maupun
minuman
10.
makan sedikit demi sedikit dan dikunya
hingga benar-benar halus
11.
tidak berbicara ataupun bersuara ketika
mengunyah makanan
12.
tidak boleh makan hingga kekenyangan,
dengan takaran 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara
(bernafas)
13. tidak menyisakan makanan di wadah
14. membaca doa setelah makan sebagai berikut;
الحمد الله الذي أطعـــمني هذا ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku
dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku”. (HR. Abu
Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnus Sunni, Ahmad dan al Hakim)
Atau
الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه، غير مكفي ولا مودع ولا مستغنى عنه ربنا
“Segala
puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh
berkah, yang senantiasa dibutuhkan, diperlukan dan tidak bisa ditinggalkan,
wahai Rabb kami.” (HR.Bukhari,Abu Dawud, Ahmad, At Tirmidzi, Ibnu Sunni,
dan al Baghawi)
Inilah
beberapa penjelasan dan rangkuman yang dapat saya tulis pada kesempatan kali
ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca semuanya serta khususnya bagi
anak-anak kelas VIII SMP ULIL ALBAB Batam. Selanjutnya menyusul BAB 14, DENDAM DAN
MUNAFIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar antum antunna di sini: