bacalah DENGAN NAMA Tuhanmu....
(PUISI - SAJAK - PROSA)
seutas benang tak terajut
begitulah kisah di balik kisah ini,
memalsu hari menipu waktu
padahal hari dan waktu pasti akan tahu
dan, pasti akan terus berlalu...
meninggalkanmu yang tak mau beranjak
di kala dawai sepi melenakkan rasa
di kala sinphoni sendiri menyenangkan hati
jangan pernah merasa, hanya dirimu yang akan tahu
dawai sepi ini begitu indah mengalunkan melodi
melodi terindah sebuah maha karya seni
semesta raya mengiringinya dengan sukarela
senada seirama bagaikan biola dan harpa
sekilas orang kalkulatif akan berkomentar sinis
PATAH HATI
hatiku patah, sebelum bunganya sempat tumbuh dan merekah
hatiku pilu, menahan perih tersayat sembilu...
apa pedulinya kalian?!
selain sebagai penikmat kesedihan?
selain merasa bangga akan kelebihan?
kamu, dia, kalian, mereka, dan semua yang melihatku hanya sok tahuu...
cukup!! aku sudah muak!
akulah yang paling berhak atas diriku, dan akulah yang paling bertanggung jawab atas hak-hakku..
dingin yang menusuk, sepi yang mencekam, dan perasaan yang teraduk-aduk...
melelahkan jiwa dan raga, menanarkan mata, melemahkan asa...
membuat seluruh jasad bagai tak berkuasa
setiap detiknya terasa menyayat, dengan ritme yang begitu pelan bagai film slowmotion tahun tujuh puluhan dengan melodi yang sangat memilukan...
simphoni kehidupan yang begitu sempurna menggambarkan penderitaan seorang insan...
ini kehidupan nyata, bukan sekedar khayalan belaka atau dongeng pengiring purnama ...
CINTA KEINDAHAN
mungkin saja dengan untaian sajak dan prosa
yang merangkai kata-kata penuh derita
membuatku terlihat tengah merana
mungkin saja dengan kalimat-kalimat yang menyentuh
berkabar tentang hati yang lusuh
banyak yang mengira aku begitu rapuh, heh...
aku pikir, tak se ekskutif yang mereka bayangkan
sajak dan prosa, bagiku adalah pemompa kekuatan
(PUISI - SAJAK - PROSA)
DAWAI SEPI
sebait kata tak terucapseutas benang tak terajut
begitulah kisah di balik kisah ini,
memalsu hari menipu waktu
padahal hari dan waktu pasti akan tahu
dan, pasti akan terus berlalu...
meninggalkanmu yang tak mau beranjak
di kala dawai sepi melenakkan rasa
di kala sinphoni sendiri menyenangkan hati
jangan pernah merasa, hanya dirimu yang akan tahu
sebab akan selalu ada sisi lain yang merekammu
kata-kata yang kau simpan, tak akan berbuah harapan
dan niat yang kau urungkan, tak akan melahirkan perbuatan
=== DAWAI SEPI#1kata-kata yang kau simpan, tak akan berbuah harapan
dan niat yang kau urungkan, tak akan melahirkan perbuatan
dawai sepi ini begitu indah mengalunkan melodi
melodi terindah sebuah maha karya seni
semesta raya mengiringinya dengan sukarela
senada seirama bagaikan biola dan harpa
sekilas orang kalkulatif akan berkomentar sinis
mana mungkin sepi terdengar manis
sebab sepi bagi seorang 'awam'
adalah keadaan yang begitu mencekam
biarlah ku nikmati lagu-lagu indah kehidupan ini
yang terlahir dari dentingan dawai sepi dan sendiri
memadu kasih dengan semesta raya
berbagi cerita tentang diriku dan dirinya...
tentang diriku yang nelangsa, dia yang berbahagia...
##Dawai Sepi, DAWAI SEPI#2
sebab sepi bagi seorang 'awam'
adalah keadaan yang begitu mencekam
biarlah ku nikmati lagu-lagu indah kehidupan ini
yang terlahir dari dentingan dawai sepi dan sendiri
memadu kasih dengan semesta raya
berbagi cerita tentang diriku dan dirinya...
tentang diriku yang nelangsa, dia yang berbahagia...
##Dawai Sepi, DAWAI SEPI#2
PATAH HATI
hatiku patah, sebelum bunganya sempat tumbuh dan merekah
hatiku pilu, menahan perih tersayat sembilu...
apa pedulinya kalian?!
selain sebagai penikmat kesedihan?
selain merasa bangga akan kelebihan?
kamu, dia, kalian, mereka, dan semua yang melihatku hanya sok tahuu...
cukup!! aku sudah muak!
akulah yang paling berhak atas diriku, dan akulah yang paling bertanggung jawab atas hak-hakku..
heyy... kalian, kalian siapa? kalian siapa?!
dan dia, dia yang telah mematahkan hatiku...
ambil! ambil semuanya!!
patahkan! aku akan kembali menyambungnya ...
hancurkan!! aku akan kembali menyusunnya ...
cabik-cabik!! aku akan kembali menyatukannya ...
remukkan, injak-injak, ludahi dan buang kemana pun engkau suka, aku akan tetap merawatnya....
dan aku paling tahu bagaimana dan di mana seharusnya ia berada....
TUNA KASIH?
ugh...!! ternyata begini rasanya hati yang hancur,,,
dan dia, dia yang telah mematahkan hatiku...
ambil! ambil semuanya!!
patahkan! aku akan kembali menyambungnya ...
hancurkan!! aku akan kembali menyusunnya ...
cabik-cabik!! aku akan kembali menyatukannya ...
remukkan, injak-injak, ludahi dan buang kemana pun engkau suka, aku akan tetap merawatnya....
dan aku paling tahu bagaimana dan di mana seharusnya ia berada....
TUNA KASIH?
ugh...!! ternyata begini rasanya hati yang hancur,,,
satu-satu kupungut serpihan hati yang terserak, barangkali aku dapat kembali merangkainya....
entahlah bagaimana aku terlihat, apakah seperti pengemis yang tuna kasih, ataukah seperti pecundang yang tercampakkan, entah....
seandainya laut bisa menampung kesedihan ini, aku tinggal di laut saja lah..
SIMFONI DERITA (BUKAN SEKEDAR DONGENG PENGIRING PURNAMA)
sempurna! malam yang benar-benar menguras rasa entahlah bagaimana aku terlihat, apakah seperti pengemis yang tuna kasih, ataukah seperti pecundang yang tercampakkan, entah....
seandainya laut bisa menampung kesedihan ini, aku tinggal di laut saja lah..
SIMFONI DERITA (BUKAN SEKEDAR DONGENG PENGIRING PURNAMA)
dingin yang menusuk, sepi yang mencekam, dan perasaan yang teraduk-aduk...
melelahkan jiwa dan raga, menanarkan mata, melemahkan asa...
membuat seluruh jasad bagai tak berkuasa
setiap detiknya terasa menyayat, dengan ritme yang begitu pelan bagai film slowmotion tahun tujuh puluhan dengan melodi yang sangat memilukan...
simphoni kehidupan yang begitu sempurna menggambarkan penderitaan seorang insan...
ini kehidupan nyata, bukan sekedar khayalan belaka atau dongeng pengiring purnama ...
CINTA KEINDAHAN
mungkin saja dengan untaian sajak dan prosa
yang merangkai kata-kata penuh derita
membuatku terlihat tengah merana
mungkin saja dengan kalimat-kalimat yang menyentuh
berkabar tentang hati yang lusuh
banyak yang mengira aku begitu rapuh, heh...
aku pikir, tak se ekskutif yang mereka bayangkan
sajak dan prosa, bagiku adalah pemompa kekuatan
karena aku cinta keindahan
bahkan, mendung hitam yang menyelimuti hati
dengan kata-kata akan tampak berpelangi
malam yang gelam gulita
dengan prosa akan begelimang cahaya
tidak mungkin kaki lemah dan pincang, akan menopang dada yang bidang
tidak mungkin dahan yang rapuh, akan memikul ranting-ranting yang teduh
hanya hati yang kuatlah yang mampu menghias mendung dengan keindahan....
bahkan, mendung hitam yang menyelimuti hati
dengan kata-kata akan tampak berpelangi
malam yang gelam gulita
dengan prosa akan begelimang cahaya
tidak mungkin kaki lemah dan pincang, akan menopang dada yang bidang
tidak mungkin dahan yang rapuh, akan memikul ranting-ranting yang teduh
hanya hati yang kuatlah yang mampu menghias mendung dengan keindahan....
##Dawai Sepi, cinta keindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan isi komentar antum antunna di sini: