AHLAN WA SAHLAN HUNAA....

Jumat, 25 Januari 2013

Makan dan Minum Berdiri; Tidak Haram Memang, tapi Masihkah Kita Mau Melakukannya?!

bacalah DENGAN NAMA Tuhanmu....
Mungkin kita sering makan dan minum berdiri tanpa merasa adanya dampak negatif pada tubuh kita yang kita rasakan secara langsung. Perasaan, kita masih 'sehat wal afiyat' meskipun keseharian kita tetap makan dan minum berdiri. Kita masih bisa bercanda gurau, masih bisa berlari dan berjalan dengan santai tanpa adanya rasa sakit yang mengganggu kita... Sungguh, makan dan minum berdiri tak ada dampak negatif bukan???! 
Namun, sudahkah kita memastikan hal tersebut benar adanya? apakah perasaan yang kita rasakan itu bisa dibuktikan secara ilmiyah terlebih dalam ilmu kedokteran atau kesehatan?? singkatnya, pernahkan kita bertanya kepada seorang dokter, atau seorang ahli kesehatan tentang hal tersebut?? TERLEBIH, sudahkah kita memperhatikan tingkah laku ini (makan dan minum berdiri) dari sisi agama atau pun norma sosial?? 
Mari sejanak kita menambah wawasan sehingga amal perbuatan yang kita lakukan penuh makna dan bermanfaat dengan landasan ilmu yang benar, bukan karena ditegur orang tua, guru atau karena paksaan-paksaan yang lain... 
Hukum Makan dan Minum Berdiri (HARAMkah? Makruhkah? atau Bolehkah?)
Begitu banyak alasan untuk kita makan dan minum berdiri. Ada kalanya kita terburu-buru, adakalanya kita lagi malas untuk sekedar duduk, bahkan mungkin pula karena memang sudah menjadi kebiasaan untuk selalu merasa acuh tak acuh dengan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah kepada kita (na'udzubillah....!!
Terlepas dari semua sebab kita makan atau minum berdiri, mari sejenak kita simak beberapa Hadits nabi tentang makan dan minum beridiri.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw. pernah melarang umat islam minum dalam keadaan berdiri; 


لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا

 “Janganlah  sekali-kali salah seorang dari kamu minum berdiri.(HR. Muslim) 


Nabi SAW melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhuberkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawabItu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-. (HR. Muslim)
Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)
Hadits-hadits tersebut di atas berkaitan erat dangan hukum makan dan minum berdiri, ada yang melarang namun banyak pula hadits dan atsar lain yang menunjukkan bahwa Nabi saw (juga sebagian sahabat) yang minum dalam keadaan berdiri. Oleh karena itu, kebanyakan ulama berpendapat bahwa larangan itu bukan sebuah keharaman, malainkan li at Tanzih (makruh). sedangkan memuntahkan makanan/minuman  yang diminum dengan berdiri hukumnya sunnah. Namun, Ibnu Hazm (pelopor paham Zhahiriyah) berbeda pendapat dengan menyatakan larangan tersebut menunjukkan keharaman kecuali karena uzur. 
Perlu ditekankan, jika berkaitan dengan masalah hukum, tentunya berkaitan erat juga dengan kelima hukum dalam Islam; haram, wajib, mubah, makruh dan sunnah. Dan tentu, penetapan hukum-hukum tersebut harus jelas dalil dan landasan absahnya. Di mana, landasan kita sebagai umat Islam adalah Al Quran dan sunnah. Sehingga jika berbicara masalah hukum tidak ada kaitan dengan perintah nenek moyang, ortu, guru atau aturan-aturan lain selain perintah Allah dan RasulNya. 
Dalam masalah makan dan minum berdiri, ternyata belum disepakati akan keharamannya, mengingat dalil yang ada tidak memenuhi kriteria Qath'iyuts Tsubut wad dilalahah dalam menetapkan kebakuannya, sehingga harus dapat diterima jika ada orang yang berbeda pendapat akan hal itu (hukum makan dan minum berdiri). 
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang hukum makan dan minum berdiri, ditinjau dalam segi hukum, tentunya keluar dari perbedaan itu lebih utama. Artinya, menghindari makan dan minum dalam keadaan berdiri lebih dianjurkan. Terlebih ketika kebanyakan ulama berpendapat kemakruhan makan dan minum berdiri yang artinya sesuai dengan arti makruh, tidak berdosa melakukan namun jika kita meninggalkan akan mendapatkan pahala. 
Jadi, bagaimana pun keadaan kita makan atau minum, harus dilandasi dengan kesadaran dan ilmu, dan tentunya jauh lebih ditekankan kita niatkan dalam rangka ittiba' (mengikuti) Rasulullah saw. Sebab, Rasulullah saw tidak melarang atau menganjurkan sebuah hukum melainkan itu untuk kemashlahatan ataupun kebaikan kita. 
Namun, dengan ketetapan dari Rasul ini, ternyata masih banyak dari kita yang kurang perhatian akan hal tersebut, makan dan minum berdiri menjadi kebiasaan sehari-hari jika tidak ditegur orang tua, guru, atau kawan-kawan kita. Sehingga, menjadikan kita orang-orang yang tidak perduli dengan apa yang diperhatikan Rasulullah saw. kita makan dan minum duduk bukan karena ilmu, melainkan karena terpaksa oleh orang tua kita, atau guru,   dan lain sebagainya atau mungkin karena kejahilan dan ke-masa-bodoan kita...
Semoga tulisan ini menambah kesadaran dan perhatian kita semua akan hal-hal yang diperhatikan Rasulullah saw yang sering kita anggap remeh atau bahkan tidak kita perhatikan sama sekali, sehingga kelak kita dapat bersama orang-orang yang mendapatkan syafa'at beliau di yaumil akhir... 
untuk lebih menenangkan hati, mari lebih jauh kita bahas tentang makan/minum berdiri ditinjau dari segi Kesehatan dan Sosial
Dampak Makan dan Minum Berdiri bagi Kesehatan 
Berikut adalah sebuah artikel hasil penelitian yang saya temukan terkait dampak makan dan minum berdiri bagi kesehatan; 
Mengapa Rasulullah melarang ummatnya minum berdiri? 
Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri” Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya. 
Dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk." 

Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. 
Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat! Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum. Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat. 
Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak. 
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. 
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum. 
Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringter. Sfringter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disalurkan ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya. 
Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: "Lihatlah orang itu duduk seperti budak." Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: "Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak." Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan" (HR Bukhari). 
sumber www.islamarket.net

Itulah sedikitnya dampak negatif makan dan minum berdiri bagi kesehatan tubuh kita,,, sehingga, patut untuk kita menghindarinya agar tubuh yang diamanahkan kepada kita ini senantiasa terjaga dan dapat sempurna menjalankan ibadah di dunia...
selanjutnya, kita akan membahas tinjauan makan dan minum berdiri dari segi moral / akhlak dalam kehidupan sosial...
TO BE CONTINUED.... (insya allah lain waktu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan isi komentar antum antunna di sini: