AHLAN WA SAHLAN HUNAA....

Rabu, 17 Februari 2010

Sekedar Muhasabah...

أكثروا ذكر هادم اللذات
“Perbanyaklah engkau mengingat penghancur segala kenikmatan”

Ikhwati, sodara-sodaraku seislam dan seiman…
Perjalanan kita di dunia ini tidaklah selamanya. Bahtera yang kita arungi akan segera berlabuh. Kemudian perjalanan ini akan berakhir dengan berakhirnya usa kita. itu pasti. Tidak selamanya kita hidup walau bagaimanapun indahnya hidup ini. Tanpa terkecuali. Karena kematian bagi setiap kehidupan adalah kepastian.
كل نفس ذائقة الموت.....
“Setiap jiwa akan merasakan kematian”
Ikhwati fillah.....
Alkisah, tersebutlah di sebuah hutan tropis seorang pemuda yang sedang bersenang-senang menikmati indahnya hutan. Menyandarkan badannya di sebuah pohon rindang di atas hamparan rerumputan yang menghijau. Pemuda itu sangat terpesona melihat keasrian dan kealamian pemandangan di sekitarnya. Sungai-sungai yang jernih, bunga-bunga semerbak nan warna-warni, buah-buahan dan rindangnya pepohonan sangat menyejukkan penglihatannya. Setiap relung dadanya dipenuhi dengan udara bersih pegunungan, setiap pori-porinya di rasuki angin sepoi-sepoi yang begitu sejuk. Sejuk, mengalirkan berbagai macam inspirasi....
Ketika sang pemuda tengah terlena dan asyik dengan segala fasilitas yang hampir tidak ada pada zaman kita ini, sayup-sayup ia mendengar suara derap langkah dari kejauhan, semakin lama semakin dekat. Maka menolehlah ia, sodaraku. Dan ternyata seekor singa yang sangat besar sudah berada tidak jauh dari tempat ia berada. ia sangat terkejut. Singa itu tampaknya sedang kelaparan. Maka larilah pemuda itu sekuat tenaga. Lari, lari dan lari.
Pemuda itu terus berlari dan berlari, sementara singa lapar itu terus membuntuti kemanapun ia berlari. Hingga sampailah ia ke sebuah sumur tua yang di atasnya tergelantung tali bekas orang menimba air. Segeralah pemuda itu melompat dan meraih tali itu hingga ia bergelantungan di atasnya. Dengan begitu selamatlah ia dari terkaman singa tadi.
Namun sang singa tidak membiarkan membiarkan mangsanya lepas begitu saja. Ia pun tidak beranjak dari tempatnya menunggu pemuda itu kelelahan dan jatuh atau menyerah menjadi santapannya. Singa yang cukup pintar. Maka jadilah keduanya saling menunggu. Dan sang pemudalah yang lebih pasrah. sambil bergelantungan di atas tali tadi ia pun mencari jalan keluar. Tiba-tiba lagi ia di kejutkan oleh suara desisan panjang. Ternyata ia ular sawah mungkin tepanya ular utan yang sangat besar juga tampak menunggunya di bibir sumur. Semakin bingunglah pemuda ini. Mungkin ia bisa lolos dari singa, tapi bagaimana ia bisa lolos dari ular ini??
Belum cukup sampai di sini kebingungan dan ketakutannya. Disaat ia tercengang dan terdiam ketakutan, ia melihat dua ekor tikus berwarna hitam dan putih naik ke pangkal tali lalu menggigitinya sedikit-demi sedikit. Sontak pemuda itu semakin gelimpangan di buatnya.
Tentunya tidak ada jalan lagi baginya. Jika diam, dia akan terjatuh ke dasar sumur, jika keluar dari sumur, singa dan ular siap memangsanya. Maka digoyangkanlah tali tempat ia bergelantungan. Namun tikus itupun tak bergeming, malah semakin gencar menggerogoti tali yang mulai usang itu. Semakin keras pemuda itu mengguncangnya, keras dan keras hingga ia menyentuh dinding-dinding sumur. Tanpa sengaja sesuatu yang lembek dan tak basah mengenai lengannya saat badannya membentur dinding sumur. Ia perhatikan cairan lengket itu, ia coba mencicipinya, dan ternyata cairan itu adalah madu lebah hutan yang sangat manis.
Karena penasaran, ia pun mencobanya lagi, lagi dan lagi hingga ia ketagihan dan lupa pada keadaannya. Bahwa di sana ada singa dan ular menantinya, bahwa tali yang digelantunginya digerogoti dua tikus itu, bahwa dibawahnya ada liang sumur yang siap merengkuhnya. Lalu tiba-tiba, ia tersentak dan terbangun dari tidurnya. Ternya apa yang dialaminya hanyalah mimpi.
Namun keesokannya, pemuda itu tak henti-hentinya di hantui perasaan ingin tahu. Ia sangat penasaran dengan mimpi yang dialaminya. Segeralah ia pergi kepada ahli takwil mimpi di kotanya. Lalu ia tanyakan perihal mimpinya kepada syaikh yang bisa menakwilkan mimpinya. Namun ternyata sang syaikh malah tertawa dan berkata; “wahai anak muda, apakah kurang jelas mimpi itu padamu?” pemuda itu pun menjawab. Benar syaikh, aku sangat tidak paham akan mimpi aneh ini. “baiklah akan ku jelaskan. Singa dan ular itu adalah kematian yang selalu mengejar dan menunggumu kemanapun kau pergi, lalu tali tempat kau bergelantungan itu adalah usiamu yang semakin usang, lalu kedua tikus itu adalah siang dan malam yang senantiasa menggerogoti usiamu, lalu sumur tua itu adalah liang lahat yang setia menanti kehadiranmu.” Jelas syaikh ahli takwil mimpi itu. Pemuda itu belum puas, ia bertanya lagi; “lalu madunya ?” syaikh itu tertawa lagi, lebih kencang dari sebelumnya; “itu adalah dunia yang begitu manis hingga melupakanmu dari semua itu anak muda. Ia adalah dunia...!!” terkejutlah pemuda itu. Hingga ia tersadar. Apa yang ia lakukan selama ini adalah membuang-buang waktu....
Sodaraku. Dari kisah ini sangat jelas gambaran kehidupan kita yang hanya sementara. Sangat pasti kita kembali, namun seringkali kita lupa diri.
Lalu, jika begitu, apakah yang sudah kita lakukan selama ini??? Apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal kita nanti??? Sedangkan kelak kita akan dipertanyakan dengan empat perkara. Usia, ilmu, harta dan juga badan yang kita miliki bagaimana kita mempergunakan semua itu???
Setelah kita mati ikhwatii... tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepada kita kecuali amal shaleh yang kita lakukan. Tidak ada!!! Setiap kita mempertanggung jawabkan perbuatan kita masing-masing. Tidak ada lagi tempat bergantung, tidak ada lagi waktu mengulang dan kembali ke dunia. Yang akan menentukan hanyalah amal perbuatan kita. Jika ia baik, maka baik pula kehidupan kita di sana, namun jika buruk, na’udzubillah. Maka siapakah yang menolong kita lagi????
Ingat sodaraku, di sana setiap gerak hati dipertanggung jawabkan, setiap lirikan mata dipertanyakan, dan setiap kata-kata yang terlontar akan menemukan balasannya masing-masing. Kala itu Segala sesuatu akan di adili, setiap kesalahan, kedzoliman bahkan setiap keadilan akan di adili di sana. Dengan keadilan Allah Yang Maha adil. Tidak ada satupun yang akan terlewat saudaraku. ...
Di sana juga, setiap hak akan dikembalikan kepada yang berhak, dan setiap tanggung jawab akan dibebankan kepada penanggung jawabnya, lalu setiap kedzoliman adalah kegelapan bagi pelakunya. Maka jauhilah segala kedzoliman akhii... jauhilah...!!!
Lalu kemudian, bagaimana jika hak, kewajiban, tanggung jawab dan kedzoliman yang kita lakukan menyangkut rakyat banyak akhi... suatu desa mungkin, atau kota atau bisa juga suatu bangsa dan negara?? Apakah amalan kita sudah cukup banyak untuk membayarnya??? Atau apakah dosa kita belum terlalu banyak untuk ditambah dengan dosa-dosa mereka???
Maka marilah akhi...!! kenikamatan dunia tidak seberapa dan sesaat, sedangkan kenikmatan di sana lebih besar dan kekal-abadi.... marilah kita siapkan kehidupan kita untuk kehidupan nanti....
***أكثروا ذكر هادم اللذات***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan isi komentar antum antunna di sini: