AHLAN WA SAHLAN HUNAA....

Rabu, 18 Agustus 2010

kadang kita bukanlah lupa... tapi terlalu malas mengingat....

:)
fadzakkir, innamaa anta mudzakkir,,,,
 fadzakkir, in nafa'atidz dzikraa...
sile bace lengkapnye >>

Memaknai Kemerdekaan Lewat Ramadhan

Merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bebas dari penghambaan, penjajahan, dan sebagainya; berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, atau leluasa. Dalam bahasa Arab, merdeka di sebut dengan al hur, yang artinya bebas tanpa ada kungkungan dan ikatan, bebas dari perbudakan, bebas memilih, bebas beraspirasi, bebas menjalani hidup dan mendapatkan hak dan kewajiban sebagaimana mestinya. Jadi, Merdeka berarti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas intimidasi, bebas tekanan, dari nilai dan budaya apapun itu yang mengungkung diri kita.

Setiap bayi yang lahir di dalam islam adalah merdeka. tidak ada ikatan apapun yang mengungkung dan mengikatnya kecuali ikatan perjanjiannya dengan Sang Penciptanya yaitu Allah. Bahkan, orang tuanya pun tidak berhak untuk mengganggu kemerdekaannya. Namun, seiring waktu dan bertambahnya usia, orang tuanya, lingkungan sekitar, dan bahkan dirinya sendiri mulai menjajah kemerdekaan yang sudah di berikan Allah kepadanya. sehingga akhirnya, lahirlah penjajah dan penjajahan... 
Pada dasarnya, setiap penjajahan dan perbudakan dimuka bumi ini, berawal dari penjajahan diri sendiri, seseorang memperbudak orang lain, karena sifat angkuh dan pongahnya serta merasa berhak atas orang lain telah menjajah dirinya sendiri,sebuah bangsa menjajah bangsa lain, karena bangsa itu dijajah ideologi, ambisi, dan obsesi bangsa itu sendiri... dan seorang anggota dewan melakukan 'penjajahan' pada rakyatnya sendiri, karena telah dijajah oleh ketamakan dan ambisi yang telah bercokol dalam dirinya sendiri...
Namun di sisi yang berlawanan, perlu benar-benar disadari bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan merdeka, maka, oleh karena itu PENJAJAHAN DIATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN... karena tidak sesuai dengan norma-norma dan fitrah dasar manusia...
Umar bin Khattab berkata dengan perkataannya yang mensejarah;
متى استعبدتم الناس وقد ولدتهم أمهاتهم أحرارا...
"sejak kapan engkau memperbudak manusia, sedangkan ibu-ibu mereka telah melahirkan mereka dalam keaadan merdeka." 


Sejatinya, di satu sisi kemerdekaan sejati adalah seperti yang diungkapkan saayid qutub ketika masa-masa pengasingannya dalam penjara...
akhi anta hurrun waraa-as sudud.. akhi anta hurrun bitilkal quyud..
idza kunta billahi mu'tashiman.. fa
maadza yudhiiruka qoydhul 'abiid..
أخي أنت حر وراء السدود... أخي أنت حر بتلك القيود
إذا كنت بالله معتصما.... فماذا يضيرك قيد العبيد؟

akhi, engkau (tetap) merdeka (walaupun) di balik jaruji.... akhi engkau merdeka walau dengan belenggu-belenggu itu..
jika engkau senantiasa berpegang teguh pada (ajaran) Allah.... maka belenggu hamba tak akan mengganggumu...


Ramadhan mendidik kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang merdeka, merdeka dari penjajahan tirani-tirani syaithoni dan duniawi, merdeka dari belenggu syahwat, maksiat, dosa, akhlaq tercela, dan segala macam penjajahan dimuka bumi ini. Benar-benar merdeka dengan Allah Sang Pencipta kita sebagai Tuhan dan sembahan kita. Tak ada yang dapat mengganggu kemerdekaan kita sebagai seorang pemimpin di muka bumi ini. kemerdekaan dan kebebasan yang tak terbatas selain dengan kemerdekaan dan kebebasan orang lain. sebab kebebasan tidak boleh menjajah kebebasan yang lainnya.
Dengan tarbiyah ramadhan, islam mendidik setiap individu merdeka, sehingga apabila s
etiap individu merdeka, maka akan terbangun bangsa yang benar-benar merdeka....
MERDEKA!!!


sile bace lengkapnye >>

Senin, 09 Agustus 2010

Ramadhan (Honest Month) I love you

Ada sebuah cerita berhikmah bahwa suatu ketika Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah mendekati seorang anak yang sedang menggembalakan puluhan domba milik majikannya. Sang imam membujuk agar anak itu bersedia menjual seekor domba gembalaannya kepadanya untuk menguji kejujurannya. 
Namun sang anak gembala yang tidak mengetahui kalau pria itu adalah Imam Hasan Al Bashri menolaknya dengan alasan bahwa domba-domba itu bukan miliknya. Hasan Al Bashri terus membujuk dengan berkata, “Bukankah majikanmu tidak akan mengetahui kalau dombanya dijual satu ekor saja.”
Sang anak gembala pun menjawab, “Memang majikan saja tidak tahu, tapi Allah yang berada di atas langit sana pasti maha mengetahuinya.” Ia pun menunjuk ke arah langit. Melihat kejujuran anak gembala itu, sang Imam terkesima lalu memeluk dan menciumi kepala anak itu. Bahkan dalam sebuah riwayat beliau juga berdoa bagi kebaikan anak gembala itu. 
Kalau kita renungkan sejenak, kejujuran seperti yang dimiliki anak tersebut bisa dikatakan sangat langka. 
Bahkan saat ini negara kita sulit mencari manusia-manusia yang memiliki sifat mulia seperti ini. Hal itu dapat diukur dari semakin maraknya praktek korupsi, kolusi, manipulasi, dan budaya ‘mark-up’ di negeri ini.
Kejujuran merupakan salah satu sifat utama yang harus dimiliki orang-orang beriman. Begitu pentingnya sifat mulia itu, sehingga tidak kurang dari 145 kali disebut dalam Al Quran. di antaranya firman Allah yang berbunyi; 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"wahai orang-orang yang beriman, bertakwala kamu sekalian kepada Allah swt. dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur."
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pun memerintahkan umatnya untuk berbuat jujur sebagaimana sabdanya : 
وإياكم والصّدق فإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا
“Hendaklah kalian berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu mengantarkan (pelakunya) ke syurga,” (HR Bukhari).
Imam Hasan bin Ali pernah ditanyakan oleh seorang sahabat; 
ما حفظتَ من رسول الله صلى الله عليه و سلم ؟ قال حفظت من رسول الله صلى الله عليه و سلم دع ما يريبك إلى مالا يريبك فإن الصدق طمأنينة وإن الكذب ريبة
"apakah yang kau hafal (pelihara) dari Rasulullah saw? saya hafal dari Rasulullah saw. tinggalkan apa yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu, kejujuran adalah ketenangan sedangkan kebohongan adalah keragu-raguan.?"
Puasa dan kejujuran adalah dua kata yang berbeda namun memiliki persamaan mendasar terkait dengan implementasi antara keduanya, bahkan yang satu merupakan bagian yang lain. 
Seorang ulama menyatakan bahwa hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan apa adanya di tempat (situasi) yang tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali kedustaan. 
Ketika kita berpuasa, tidak dapat dipungkiri bahwa akan begitu banyak kesempatan untuk tidak jujur. Mulai dari yang bersangkutan dengan makan dan minum hingga yang paling spele namu paling berat kita tinggalkan yaitu berkata dusta atau bohong. 
Ibadah puasa yang kita laksanakan pada bulan Ramadhan merupakan sarana untuk melatih kita berbuat jujur. Sebab hanya kita sendiri dan Allah SWT lah yang mengetahui bahwa kita benar-benar berpuasa atau tidak.
Ketika kita puasa tidak ada ustadz/ah yang mengawasi kita atau penilik yang menilai puasa kita, atau mungkin intelijen yang memata-matai kita. Setiap orang bebas dan bersifat pribadi antara Allah SWT dan dia. Allah swt berfirman dalam Hadits Qudsiy; 
الصوم لي وأنا أجزي به يدع شهوته وأكله وشربه من أجلي... 
“(ibadah) Puasa itu adalah untukku, dan Akulah yang akan membalasnya, dia (orang yang berpuasa) meninggalkan hawa nafsunya; makan dan minumnya karena Aku....” 
apabila ditinjau dari sudut psikis Hadits Qudsi di atas mengarahkan kita kepada perasaan selalu bersama Allah swt. (Muraqabatullah). jadi orang yang berpuasa akan senantiasa merasa bahwa puasanya itu hanya untuk Allah meskipun tidak ada orang yang mengetahui apakah ia berpuasa. ini adalah motivasi kejujuran paling tinggi dari seluruh motivasi yang ada. 
di sisi lain, puasa yang dimaksudkan dalam Islam bukanlah sekedar menahan dari lapar dan dahaga ataupun bergaul dengan istri saja. Namun ia adalah suatu ibadah yang hampir seluruhnya berkaitan dengan kesabaran dan kejujuran. Puasa secara khusus mengarah kepada terapi dan pendidikan dalam rangka mendapatkan kedua sifat yang berasal dari hati ini. Oleh karena itu, Rasulullah saw, bersabda;
كم من صائم ليس له من صومه إلا العطش والجوع...
“Banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali haus dan lapar.” (al hadits shahih)
Dapat dipahami dari hadits ini, bahwa puasa orang yang hanya menahan diri dari dahaga dan lapar adalah sia-sia dan tidak ada gunanya. Yang ia dapat hanyalah rasa lapar dan dahaga karena tidak makan seharian. Sedangkan hakikat puasa belum ia dapatkan. 
Memang secara hukum puasa yang ia lakukan tidak batal (dalam arti fisik) ketika berbuat dusta, namun ibadah puasanya telah rusak, artinya ia tidak mendapatkan pahala, meskipun ia telah merasakan haus dan lapar saharian. 
Dari Abi Ubaidah RA. “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing’” Hadits riwayat An Nasa’i, Baihaqi, Ibnu Huzaimah, dan Tahbrani.

Ada cerita masyhur lagi yang disebutkan Al Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin dalam bab Muraqabatullah, tentang ulama besar yang memiliki begitu banyak santri yang belajar kepadanya. Dari sekian banyak santri itu, ternyata bapak Kyai ini sengat perhatian kepada satu orang santri yang tidak diketahui asal-usulnya dan bagaimana keluarganya. Ia sangat mencintai dan menyayangi murid ini sehingga menimbulkan pertanyaan dan keirian hingga pada ustudz-ustadz senior yang lain. 
Setelah begitu banyak protes dan masukan dari penduduk pesantren, karuan ja, ada yang bilang pak Kyai pilih kasih, pak kyai tidak adil, pak kyai begini... pak kyai begitu.... bermacam-macam perkataan yang tidak pantas diucapkan kepada seorang guru telah banyak didengar oleh sang kyai bijaksana ini. 
Maka bukannya marah, akan tetapi sang kyai mengumpulkan seluruh civitas pesantren kemudian mengumumkan di depan mereka; 
"Aku telah banyak mendengar hal-hal yang kalian ucapkan tentang diriku. Pesanku yang perlu kalian ingat sebagai penuntut ilmu, baik santri maupun ustadz, adalah bahwa perkataan-perkataan seperti itu tidaklah pantas kalian ucapkan kepada seorang guru. 
Kemudian apabila kalian mempertanyakan perlakuanku terhadap si fulan, dan penghususannya di mataku dari santri dan ustadz yang lain, maka hari ini aku akan membuktikan kepada kalian mengapa aku berbuat demikian..."
"Ketahuilah, bahwa hari ini aku ingin mengadakan sayembara yang akan menjadi bukti siapa yang lebih utama di antara kalian. sayembara ini adalah sayembara menyembelih ayam. tidak begitu istimewa. tapi aku hanya minta satu persyaratan, yaitu kalian harus menyembelih ayam-ayam ini tanpa ada yang melihat kalian menyembelihnya." 
maka dibagikanlah ayam-ayam beserta pisaunya kepada setiap satri dan ustadz..... 
ada yang pergi ke gunung, gak ada orang langsung sikat. ada yang pergi kelaut, gak ada orang langsung sikat, ada yang pergi ke kamar mandi, dan lain sebagainya..... 
selang beberapa jam, datanglah para santri dan ustadz dengan membawa ayam yang sudah mati disembelih. namun tidak seperti yang disangka para santri dan ustadz lainnya, santri kesayangan kyai tidak menyembelih ayam yang ia bawa. semua terheran dan bertanya-tanya. bahkan ada yang mengatakan. "huh,,, itu kah santri istimewa? menyembelih ayam aja gak bisa, gimana bisa jadi kyai ntar...? 
pada saat yang bersamaan ternyata sang kyai hanya tersenyum kecil. Ternyata, keputusan sang anak pilihan seperti yang ia perkirakan sebelumnya bahwa anak itu tidak dapat menyembelih ayam itu. tapi bukan kerena tidak bisa, tapi karena ia tidak dapat memenuhi syarat untuk menyembelih ayam itu, ia tidak dapat menemukan tempat yang tidak ada satu pun yang tidak melihatnya......
santri itu ditanya kenapa dia tidak menyembelih ayam itu? ia menjawab "ketahuilah, bahwa aku sudah mencari tempat yang tidak ada satupun yang dapat melihat aku menyembelih ayam ini. aku pergi ke gunung, laut, kamar, gua, hutan, sungai, di balik batu dan tempat lain yang kalian pasti tidak sanggup mengetahuinya, tapi aku tetap merasa bahwa Allah selalu melihatku. jadi aku putus asa dan tidak bisa memenuhi sayembara yang dipesankan bapak Kyai......? 
SUBHANALLAH....! BEGITULAH KEJUJURAN YANG DILANDASI DENGAN MUROQABATULLAH...... kejujuran yang terlahir dari ma'iyyatullah, kejujuran yang muncul karena perasaan selalu bersama Allah yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui... 
semoga di bulan suci Ramadhan ini ini kita dapat senantiasa merasa bahwa Allah swt. selalu mengawasi kita.....



Dari Abi Ubaidah RA. “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing’” Hadits riwayat An Nasa’i, Baihaqi, Ibnu Huzaimah, dan Tahbrani.
sile bace lengkapnye >>

Dari Sisi Renunganku

Ada seorang anak bartanya kepada bapaknya.
Anak       : Ayah,, katanya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari Kesturi ya yah?!
Bapak     : iya nak, itu kata Rasulullah saw.
Anak       : memangnya kenapa yah? perasaan mulut ade bau banget deh yah...?
Bapak     : Ade udah gosok gigi?
Anak       : Udahh... tapi tetep bau yah...
Bapak     : khan wangi menurut Allah ade.....
Anak       : oohh... berarti Allah beda ya sama ade... kok bau dibilang wangi..?
Bapak     : Anakku,,,, mulut orang yang berpuasa itu wangi karena dia tidak pernah mengotori mulutnya dengan 

                kedustaan, kebohongan, perkataan kasar dan jorok, dan hal-hal yang dilarang oleh Allah ketika dia 
                berpuasa. makanya meskipun ia bau, tetapi sejatinya ia begitu wangi dan suci anakku... camkan itu 
                baik-baik.. ayah menyayangimu nak....
Anak       : Ade juga sayang ayah
ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
"dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi dari wangi kesturi menurut Allah swt..."
sile bace lengkapnye >>

Minggu, 08 Agustus 2010

Renungkan dan amalkan

Kawan, ketika kesempatan yang ada tidak sebaik mungkin kau manfaatkan, maka bersegera memikirkan kata terbaik untuk SELAMAT TINGGAL yang kusarankan. Sebab, setelahnya engkau tidak akan pernah bertemu lagi dengannya walau hanya untuk mengatakan dua kata singkat itu.


Hidup di dunia hanya sekali, begitu pula setiap kesempatan yang kita punya selama bahtera kehidupan ini belum berhenti. tak pernah ada kesempatan yang terulang. sehigga kata yang paling banyak kita dengar adalah 'masih terlalu pagi' dan 'sudah terlalu petang'. penyesalan selalu datang pada waktu yang tepat namun yang disesalkan selalu terlambat. sungguh beruntung orang-orang yang memikirkan dunia untuk akhirat bukan memikirkan bagaimana lari dari akhirat...


Kawan, kini telah tiba saatnya kita katakan 'selamat tinggal'. Walau takut kita melangkah, namun tetap jangan pernah kita menyerah. Bukan kelemahan kita dalam menghadapi persoalan yang tersalah, namun kesalahan kita karena lari dari masalah. Sungguh jika setiap pengambil keputusan harus disalahkan, maka yang paling bersalah adalah orang yang menyalahkan. Sungguh orang besar adalah orang kecil yang berusaha memikul beban besar, dan orang kecil adalah orang yang tidak pernah memikul apa pun walaupun hanya sekedar sesuatu yang kecil. 


Kawan, SELAMAT TINGGAL aku katakan, karena aku takut kau tinggalkan. aku harap di sana kau tak akan merindukan apa yang akan ku rindukan. sungguh jika engkau merasakan apa yang aku rasakan, niscaya pertemuan tak kan berujung perpisahan...... 


Kawan, ingat selalu pesan ibu kita, KESELAMATAN MANUSIA TERGANTUNG BAGAIMANA IA MENJAGA LISAN. maka kuharap pesan ini tidak kau tinggalkan hingga engkau dipulangkan. Ingatlah kawan, sejak kita dilahirkan, begitu banyak orang yang mengajarkan kita akan faedah lisan. tak ada satupun yang mengajarkan kita tentang keburukan. Ayah-ibu kita selalu aa ii tak kenal bosan, agar kita tak asing dengan perkataan. 


Ingat pula kawan, ketika mereka melihat kita mulai mengeja kata, komat kamit kita berusaha dan terbata, namun semua itu tetap menjadi buah bahagia, bagi mereka yang telah mengajarkan kata, bahwa kita sudah berusaha. tak mengapa... karena mereka memiliki harapan, lidah kita kelak akan menoreh kebenaran.


Namun kawan, coba kembali renungkan, ketika kata kasar dan jorok kita lontarkan, yang tak satupun dari kata itu yang mereka ajarkan. sungguh bukanlah kata itu yang mereka harapkan, kemudian mungkin mereka akan menanyakan, dari mana kita belajar kata-kata yang tidak sopan....


kawan, sungguh sekarang aku hanya ingin mengingatkan, karena seorang kawan tak akan pernah merasa rela sahabatnya terpleset diperjalanan, maka doakan aku juga kawan....


SELAMAT TINGGAL KAWAN.....


engkau coretan indah di setiap lembar kisah yang tak akan pernah lapuk di ujung relung penuh gelisah...
sile bace lengkapnye >>

Mengingat Mati yang Telah Pasti

أكثروا ذكر هادم اللذات
“Perbanyaklah engkau mengingat penghancur segala kenikmatan”
Ikhwati, sodara-sodaraku seislam dan seiman…
Perjalanan kita di dunia ini tidaklah selamanya. Bahtera yang kita arungi akan segera berlabuh. Kemudian perjalanan ini akan berakhir dengan berakhirnya usia kita. itu pasti. Tidak selamanya kita hidup walau bagaimanapun indahnya hidup ini. Tanpa terkecuali. Karena kematian bagi setiap kehidupan adalah kepastian. 


كل نفس ذائقة الموت.....
“Setiap jiwa akan merasakan kematian” 



Ikhwati fillah.....
Alkisah, tersebutlah di sebuah hutan tropis seorang pemuda yang sedang bersenang-senang menikmati indahnya hutan. Menyandarkan badannya di sebuah pohon rindang di atas hamparan rerumputan yang menghijau. Pemuda itu sangat terpesona melihat keasrian dan kealamian pemandangan di sekitarnya. Sungai-sungai yang jernih, bunga-bunga semerbak nan warna-warni, buah-buahan dan rindangnya pepohonan sangat menyejukkan penglihatannya. Setiap relung dadanya dipenuhi dengan udara bersih pegunungan, setiap pori-porinya di rasuki angin sepoi-sepoi yang begitu sejuk. Sejuk, mengalirkan berbagai macam inspirasi.... 
Ketika sang pemuda tengah terlena dan asyik dengan segala fasilitas yang hampir tidak ada pada zaman kita ini, sayup-sayup ia mendengar suara derap langkah dari kejauhan, semakin lama semakin dekat. Maka menolehlah ia, sodaraku. Dan ternyata seekor singa yang sangat besar sudah berada tidak jauh dari tempat ia berada. ia sangat terkejut. Singa itu tampaknya sedang kelaparan. Maka larilah pemuda itu sekuat tenaga. Lari, lari dan lari. 
Pemuda itu terus berlari dan berlari, sementara singa lapar itu terus membuntuti kemanapun ia berlari. Hingga sampailah ia ke sebuah sumur tua yang di atasnya tergelantung tali bekas orang menimba air. Segeralah pemuda itu melompat dan meraih tali itu hingga ia bergelantungan di atasnya. Dengan begitu selamatlah ia dari terkaman singa tadi. 
Namun sang singa tidak membiarkan membiarkan mangsanya lepas begitu saja. Ia pun tidak beranjak dari tempatnya menunggu pemuda itu kelelahan dan jatuh atau menyerah menjadi santapannya. Singa yang cukup pintar. Maka jadilah keduanya saling menunggu. Dan sang pemudalah yang lebih pasrah. sambil bergelantungan di atas tali tadi ia pun mencari jalan keluar. Tiba-tiba lagi ia di kejutkan oleh suara desisan panjang. Ternyata ia ular sawah mungkin tepanya ular utan yang sangat besar juga tampak menunggunya di bibir sumur. Semakin bingunglah pemuda ini. Mungkin ia bisa lolos dari singa, tapi bagaimana ia bisa lolos dari ular ini??
Belum cukup sampai di sini kebingungan dan ketakutannya. Disaat ia tercengang dan terdiam ketakutan, ia melihat dua ekor tikus berwarna hitam dan putih naik ke pangkal tali lalu menggigitinya sedikit-demi sedikit. Sontak pemuda itu semakin gelimpangan di buatnya. 
Tentunya tidak ada jalan lagi baginya. Jika diam, dia akan terjatuh ke dasar sumur, jika keluar dari sumur, singa dan ular siap memangsanya. Maka digoyangkanlah tali tempat ia bergelantungan. Namun tikus itupun tak bergeming, malah semakin gencar menggerogoti tali yang mulai usang itu. Semakin keras pemuda itu mengguncangnya, keras dan keras hingga ia menyentuh dinding-dinding sumur. Tanpa sengaja sesuatu yang lembek dan tak basah mengenai lengannya saat badannya membentur dinding sumur. Ia perhatikan cairan lengket itu, ia coba mencicipinya, dan ternyata cairan itu adalah madu lebah hutan yang sangat manis. 
Karena penasaran, ia pun mencobanya lagi, lagi dan lagi hingga ia ketagihan dan lupa pada keadaannya. Bahwa di sana ada singa dan ular menantinya, bahwa tali yang digelantunginya digerogoti dua tikus itu, bahwa dibawahnya ada liang sumur yang siap merengkuhnya. Lalu tiba-tiba, ia tersentak dan terbangun dari tidurnya. Ternya apa yang dialaminya hanyalah mimpi. 
Namun keesokannya, pemuda itu tak henti-hentinya di hantui perasaan ingin tahu. Ia sangat penasaran dengan mimpi yang dialaminya. Segeralah ia pergi kepada ahli takwil mimpi di kotanya. Lalu ia tanyakan perihal mimpinya kepada syaikh yang bisa menakwilkan mimpinya. Namun ternyata sang syaikh malah tertawa dan berkata; “wahai anak muda, apakah kurang jelas mimpi itu padamu?” pemuda itu pun menjawab. Benar syaikh, aku sangat tidak paham akan mimpi aneh ini. “baiklah akan ku jelaskan. Singa dan ular itu adalah kematian yang selalu mengejar dan menunggumu kemanapun kau pergi, lalu tali tempat kau bergelantungan itu adalah usiamu yang semakin usang, lalu kedua tikus itu adalah siang dan malam yang senantiasa menggerogoti usiamu, lalu sumur tua itu adalah liang lahat yang setia menanti kehadiranmu.” Jelas syaikh ahli takwil mimpi itu. Pemuda itu belum puas, ia bertanya lagi; “lalu madunya ?” syaikh itu tertawa lagi, lebih kencang dari sebelumnya; “itu adalah dunia yang begitu manis hingga melupakanmu dari semua itu anak muda. Ia adalah dunia...!!” terkejutlah pemuda itu. Hingga ia tersadar. Apa yang ia lakukan selama ini adalah membuang-buang waktu....
Sodaraku. Dari kisah ini sangat jelas gambaran kehidupan kita yang hanya sementara. Sangat pasti kita kembali, namun seringkali kita lupa diri. 
Lalu, jika begitu, apakah yang sudah kita lakukan selama ini??? Apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal kita nanti??? Sedangkan kelak kita akan dipertanyakan dengan empat perkara. Usia, ilmu, harta dan juga badan yang kita miliki bagaimana kita mempergunakan semua itu??? 
Setelah kita mati ikhwatii... tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepada kita kecuali amal shaleh yang kita lakukan. Tidak ada!!! Setiap kita mempertanggung jawabkan perbuatan kita masing-masing. Tidak ada lagi tempat bergantung, tidak ada lagi waktu mengulang dan kembali ke dunia. Yang akan menentukan hanyalah amal perbuatan kita. Jika ia baik, maka baik pula kehidupan kita di sana, namun jika buruk, na’udzubillah. Maka siapakah yang menolong kita lagi???? 
Ingat sodaraku, di sana setiap gerak hati dipertanggung jawabkan, setiap lirikan mata dipertanyakan, dan setiap kata-kata yang terlontar akan menemukan balasannya masing-masing. Kala itu Segala sesuatu akan di adili, setiap kesalahan, kedzoliman bahkan setiap keadilan akan di adili di sana. Dengan keadilan Allah Yang Maha adil. Tidak ada satupun yang akan terlewat saudaraku. ... 
Di sana juga, setiap hak akan dikembalikan kepada yang berhak, dan setiap tanggung jawab akan dibebankan kepada penanggung jawabnya, lalu setiap kedzoliman adalah kegelapan bagi pelakunya. Maka jauhilah segala kedzoliman akhii... jauhilah...!!!
Lalu kemudian, bagaimana jika hak, kewajiban, tanggung jawab dan kedzoliman yang kita lakukan menyangkut rakyat banyak akhi... suatu desa mungkin, atau kota atau bisa juga suatu bangsa dan negara?? Apakah amalan kita sudah cukup banyak untuk membayarnya??? Atau apakah dosa kita belum terlalu banyak untuk ditambah dengan dosa-dosa mereka??? 
Maka marilah akhi...!! kenikamatan dunia tidak seberapa dan sesaat, sedangkan kenikmatan di sana lebih besar dan kekal-abadi.... marilah kita siapkan kehidupan kita untuk kehidupan nanti.... 


***أكثروا ذكر هادم اللذات***
sile bace lengkapnye >>

Batam Story from 'Bukit Senyum'

Batam menggeliat, beuhh. satu-satu motor2 dan mobil2 keluar dari sarangnya, pagi ini hari sabtu, dan aku yakin, setiap karyawan yang mayoritas penduduk batam akan merasakan hal serupa, HARI TERAKHIR. wekend. dan akupun tersenyum membayangkannya. 
Satu bus damri melintas cepat dengan suaranya yang berkelakar... ronsok cina.. huft.. manfaatnya tak sebanding penyakit yang ia bawa... kebisingan dan polusi. Sepagi ini, sejuknya batam sudah terjajah sebagian ambisi....
namun, di sini bus damri bukan satu-satunya ambisi. hanya satu bagian ambisi, dari sekian banyak ambisi, sebab setiap orang memiliki ambisi, yang ku tau, jumlah pabrik di sini juga ratusan, atau bahkan ribuan.. bayangkan, berapa ton limbah yang dikeluarkan? benar-benar memihak ambisi, namun merusak ekosistem dan keseimbangan alam. 
kawan, bukannya aku melarang dirimu berambisi, tapi. cobalah sedikit mengerti, ambisi itu bukanlah tujuan kita bukan. semacam apapun ambisimu, nanti ia akan berakhir pula.. 
Damri melaju, meninggalkan ku yang termenung memikirkannya di sisi jalan, di persimpangan... mungkin ia tidak merasa aku sedang memperhatikan dan menggibahnya.. hehe.. beruntung.
tiba-tiba aku teringat seorang kawan yang ambisius. mirip dengan damri butut yang masuk batam sudah tak perawan lagi. (kasian orang batam). robert namanya. ambisinya telah membutakan mata hatinya.
Robert sangat berambisi mendapatkan kekayaan keluarganya, memang keluarganya kaya raya. dan keluarganya pun harmonis. namun, karena ambisinya, ia tega menghabisi kedua orang tuanya dan adiknya. dan gilanya lagi, umurnya baru 14thn.
lalu, muncul lagi satu nama, agak samar. seorang ustadz (tak harus kusebut namanya). hmm... ??? ustadz juga berambisi kah?? ya, menurutku.
lalu muncul lagi satu nama. sita. ambisinya pupus dibayar dengan keperawanannya di kota kejam ini. gadis tak perawan lagi itu pernah berambisi menjadi model dan artis ngetop. namun ambisinya berakhir di sini dan akhirnya ia menjual diri. menyedihkan.
lagi, satu nama. Liu chong. renten cina. ah, aku tak paham apa maunya orang cina itu. namun, ambisinya membuatnya tak bisa membedakan mana manusia mana anjing. semuanya sama, objek kepuasan hidup.
satu-satu nama2 itu muncul. seperti motor2 dan mobil2 tadi. dan dari sederet nama tadi, ada satu nama yang membuatku terkejut.. Igoz.
igoz? bukannya igoz itu orang kampung?, udik?, bukannya dulu dia katro? ndeso? pantas gak dia berambisi? jangan menghayal bung..! lantas mau ia apain ambisinya itu??
aku masih termenung di sisi jalan, di persimpangan ini. memikirkan nama terakhir tadi. seakan pertanyaan-pertanyaan tadi menyalahkanku. dan, tentunya aku merasa bersalah. tiba2 ada segurat penyesalan yang begitu halus terbentang di sepanjang jalan di depanku. kebelakang menyusuri jejak yang telah kutapaki, sangat panjang hingga sejauh mataku memandang. terbersit sebuah keinginan untuk kembali menghapus gurat-gurat itu sedikit demi sedikit. tanpa meneruskan perjalananku. hingga tak ada lagi penyesalan...
namun, ini bukan masalah sedikit atau banyak kawan, ini tentang halal dan haram. dan waktulah yang mengharamkanku kembali.
kawan, sebesar apapun dan sekecil apapun penyesalan kita di sepanjang hidup kita, waktu tak kan pernah mengizinkan kita untuk menghapusnya. karna ia adalah warna. warna yang menghiasi sang waktu. to be continued... hehehe..
.
.
.coming back.
Batam, perempatan jalan, sabtu 21.00 wib. (waktu indonesia batam). Aku masi di sini, di sisi jalan, mencurahkan perhatian pd jalan yang makin sesak dengan kepulan asap. Asap-asap ambisi. Dan tak seperti malam2 biasanya. Malam ini tmpak lbh sesak...
"Malming", seorang pjalan kaki yang kutanya menjawab tentang keramaian ini. Ya, skarang malam minggu. Stiap orang bebas menghmburkan ambisi2x. Namun, batam tetap cuek seperti saat ketika ia bngun tadi. Bagai bertepuk sebelah tangan, bagaimanapun para ambisius itu mencabik-cabiknya, ia hanya diam menunggu. Dan aku yakin, suatu saat dia pasti bosan dengan semua ini.
"DHUAARRR!!!" tiba-tiba seseorang mengagetkanku dari belakang. membuyarkan semua lamunan dan bayang-bayang dari tadi. 
"astaghfirullahal adziimm...!! kau bro! rase nak copot jantungk wak ni, puas kau liat wak hampir matti, hah?!." sungutku padanya yang sedang cekikan. panggilan bro bukan aku ambil dari kata brother, tapi karena namanya broto. Broto sukaryo. pemuda kelahiran tahun 1989 asal magelang. ia sangat senang jika kupanggil broto atau karyo. tidak tau benar tidaknya, nama yang menampakkan ciri khas jawa itu katanya mengandung makna autentik, cerdas dan elegan. broto artinya orang yang memiliki kemulyaan, sedangkan karyo, artinya berkarya. dia sahabatku satu-satunya di sini. di rantau orang. usianya pun tak jauh beda dengan umurku yang mulai beranjak 23thn. 
"laghiaan.. malem-malem ku ojho ngelamun ooo... pamali ooo.. po mene, saiki malem mingghuu..." sahutnya sambil menahan tawa yang mulai reda. aneh sekali, sudah sekian tahun tinggal di batam yang mayoritas bahasanya melayu, logat jawanya masih sangat kental.. 

bersambung lagii...
sile bace lengkapnye >>

Teruntuk Ibuku, UMMYal 'Azizah



IBU...... 
maafkan aku... 

maafkan aku yang tak banyak mengerti setiap kasih sayangmu

maafkan aku yang kurang memahami setiap pesan cintamu 

maafkan aku yang selama ini tak mau mengerti harapanmu

maafkan aku yang sering kali mengecewakan hatimu

maafkan aku yang tanpa pernah berhenti selalu merindukan jerih payahmu

maafkan aku yang selalu berbuat salah lalu mengharap maafmu

maafkan aku yang telah terlalu sering menduakan cinta sucimu

maafkan aku yang tak terbiasa memelihara lisan dari menyakitimu

maafkan aku yang sok tau dan selalu ingin mengguruimu

maafkan aku yang telah terlalu lama jauh dari mu 

maafkan aku yang hanya bisa menangis minta maaf kepadamu.. 

maafkan aku ibu... 

maafkan... 

Ibu, kini anakmu tak dapat menahan air mata ini mengalir, terisak menahan teriak, 
mengumpulkan semua kenangan yang terserak...semua kenangan tentangmu ibu... 

sedikit demi sedikit aku mulai mengeri kasih sayangmu lewat setiap keriput wajahmu

sedikit demi sedikit pesan cinta kuterima lewat setiap tetes air matamu

sedikit demi sedikit aku mengerti harapanmu lewat doa-doamu

sedikit demi sedikit aku merasakan setiap kekecewaanmu dari air mukamu

sedikit demi sedikit aku belajar berjerih payah untukmu

sedikit demi sedikit aku berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahanku kepadamu

sedikit demi sedikit aku sekuat tenaga menjaga lisanku

sedikit demi sedikit aku mengingat masa ketika aku selalu menyimak setiap kata-kata indahmu

sedikit demi sedikit aku ingin kembali pada saat ketika engkau menuntunku dulu dan tak ingin jauh darimu

sedikit demi sedikit aku.. aku.. aku... .......... 
aku berusaha berbakti sebelum aku menangis minta maaf pada nisanmu... 

Ibu, aku harap aku tidak terlalu terlambat, walau ku tahu waktuku tak kan pernah cukup untuk menebus semua jasamu
ibu, sebenarnya, aku akui... aku tak akan setangguh dan setegar dirimu, cintaku tak kan sedalam cintamu, harapanku tak semulia harapanmu, jasaku tak ada bandingannya dengan jasamu... 
tapi aku tahu, aku paham ibu... akulah setiap harapanmu.. akulah setiap penawarmu... akulah setiap inspirasimu... akulah setiap motivasimu... akulah setiap pelipurmu... akulah segalamu... 
aku mengerti, kau hanya berharap aku memperhatikanmu, bukan mengharap balas jasa dariku, tapi karena engkau juga memiliki rasa cemburu...
aku mengerti, kau hanya berharap aku tak mengecewakanmu, buka sebuah penyesalan, tapi karena ketidak kuasaan....
aku mengerti, kau hanya tak ingin aku tinggalkan, bukan karena ke egoan, tapi karena sebuah harapan.....
aku mengerti, kau hanya ingin aku besabar menemani dan melayanimu hingga tugasmu menjagaku benar-benar berakhir dan engkau melihat aku di sisimu baik-baik saja... 

ibu, jujur.. aku ingin sekali mengecup keningmu 
ingin kuhapus air matamu, kuusap setiap keriput wajahmu, 
kubayar setiap kecewamu, 
kulipur rasa sedihmu, 
kutopang lemah langkahmu, 
kuusir rasa takutmu, 
kubalas jasa dan cinta kasihmu, kuabdikan diriku padamu, 
dan aku ingin selalu di sisimu... menemanimu seperti yang engkau harapkan... 

(anakmu yang tak cukup berbakti; Igoz Hamid )
sile bace lengkapnye >>